PENGARUH BUDAYA RELIGIUS DAN SELF REGULATED TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA

Authors

  • Sandi Pratama Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Indonesia
  • Arifuddin Siraj Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Indonesia
  • Muh. Yusuf T Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30868/ei.v8i2.509

Keywords:

Budaya Religius, Self Regulated dan Perilaku Keagamaan

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui pengaruh  budaya religius terhadap perilaku keagamaan siswa di SMP Muhammadiyah 1 Makassar, 2) Untuk mengetahui pengaruh self regulated terhadap perilaku keagamaan  siswa di SMP Muhammadiyah 1 Makassar dan 3)Untuk mengetahui pengaruh interaksi budaya religius dan self regulated terhadap perilaku keagamaan  siswa di SMP Muhammadiyah 1 Makassar.Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif (Field research), sumber peneltian ini adalah Siswa SMP Muhammadiyah 1 Makassar. Selanjutnya metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Adapun tekhnik dan metode pengolahan data yang digunakan adalah statistik inferensial, uji signifikasi regresi, uji linearitas regresi, pengujian hipotesis, uji t dan uji f dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis data menujukan bahwa nilai thitung sebesar 13.610, sedangkan nilai ttabel untuk n :76 sebesar 0,3678. Dengan demikian, nilai thitung lebih besar dari ttabel (13.610 > 0,3678), sehingga terdapat pengaruh budaya religius (X1) dan self regulated (X2) terhadap perilaku keagamaan siswa (Y). Dalam penelitian ini budaya religius dan self regulated cocok  untuk mengukur perilaku keagamaan siswa, sehingga budaya religius dan self regulated merupakan predictor utama dalam perilaku keagamaan siswa di SMP Muhammadiyah 1 Makassar. Kedua variabel ini bisa menjadi prediktor untuk perilaku keagamaan siswa karena hasil analisis koefisien determinasi (R Square) menunjukan bahwa kedua variabel ini memiliki pengaruh sebesar 0.272, yang berarti pengaruh variabel bebas yakni budaya religius dan self regulated  mempunyai pengaruh 27,2% terhadap perilaku keagamaan siswa. Sedangkan 72,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

References

Ahyadi, Abdul Aziz. (1991) Psykologi Agama Kepribadian Muslim Pancasila, Bandung: Sinar Baru.

Ardiansyah, M. Anshori. Ruang Lingkup, Tujuan dan Pendekatan PAI disekolah, http://kabar-pendidikan.blogspot.com diakses pada hari minggu tanggal 21 Mei 2018 pukul 21:00.

Ancok, Djamaludin dan Fuad Nashori Suroso, (1995). Psikologi Islami, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

Anwar. Pengertian-perilaku Keagamaan, (http: //id.shvoong,com/ socialsciences/ counseling/2012/05/1/ menurut. Html, diakses 18 Januari 2015.

Asrori, Muhammad. (2007). Psikologi Pembelajaran, Bandung : Wacana Prima.

Azizy, A. Qodri. (2002). Pendidikan (Agama) untuk Membangun Etika Sosial Semarang : Aneka Ilmu.

Ellianawati dan Wahyuni, S. (2010). Pemanfaatan Model Self-Regulated Learning sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Belajar Mandiri pada Mata Kuliah Optik. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Vol. 6.

Fathurrohman, Muhammad. Budaya Religius dalam peningkatan mutu pendidikan tinjauan teoritik dan praktik kontekstualisasi pendidikan agama di sekolah, Yogyakarata: Kalimedia, 2015.

Kementerian Agama. (2002). RI. Al-Quran dan Terjemahan. (Jakarta: CV Darus sunnah

Kurniawan, Harlis. (2005) Konseling Terapi, Jakarta: Gema Insani

Mulyasa. (2007). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya

Muntasir, M. Saleh. (1985). Mencari Evidensi Islam , Analisa awal system filsafat, strategi dan metode pendidikan islam, Jakarta: Rajawali

Mursal dan H.M.Taher. (1980) Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan, Bandung: Al-ma’arif

Naim, Ngainum. (2012). Character Buliding: Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu dan Pembentukan Karakter Bangsa, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Ngalim, Purwanto. (2004). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pintrich, Paul. R.( 2004). A Conceptual Framework for AssessingMotivation and Self-Regulated Learningin College Students. Educational Psychology Review, Vol. 16, No. 4: 385-407. Springer Science

Sahlan, Asmaum. (2010). Mewujudkan Budaya Religius di sekolah (Upaya Mengembangkan PAI dari teori ke Aksi), Ce. Ke-1. Malang: UIN Maliki Press

Shodiq, M. (1982). Kamus Istilah Agama, Jakarta: Bonafida Citra Pratama,

Stark dan C.Y. Glock. (1993). “Dimensi-Dimensi Keberagamaanâ€, dalam Roland Robertson (eds.), Sociology of Religion, terj. Achmad Fedyani Saifuddin, Agama: dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologis, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Wolters, Christopher. (2003). A., Pintrich, Paul. R., dan Karabenick, Stuart. A. Assessing Academic Self-Regulated Learning. Conference on Indicator of Positive Development: ChildTrends, National Institute of Health.

Zimmerman, Barry J. (2007). Self-Regulated Learning and Academic Achievement: An Overview. Educational Psychologist. No. 1. Vol. 25. Lawrence Erlbaum Associates, Inc. 1990.Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Cet. 2, Jakarta ; PT. Bumi Aksara.

Published

29-08-2019

Citation Check